Archive for 2016
VLAN
VLAN adalah Virtual LAN yaitu sebuah jaringan LAN yang secara virtual dibuat di sebuah switch. Pada switch standard biasanya akan meneruskan traffic dari satu port ke semua port yang lain ketika ada traffic dengan domain broadcast yang sama melewati port tersebut.
VTP
VTP adalah adalah suatu protocol untuk mengenalkan suatu atau sekelompok VLAN yang telah ada agar dapat berkomunikasi dengan jaringan. Atau menurut sumber lain mengatakan suatu metoda dalam hubungan jaringan LAN dengan ethernet untuk menyambungkan komunikasi dengan menggunakan informasi VLAN, khususnya ke VLAN. VLAN Trunking Protocol (VTP) merupakan fitur Layer 2 yang terdapat pada jajaran switch Cisco Catalyst, yang sangat berguna terutama dalam lingkungan switch skala besar yang meliputi beberapa Virtual Local Area Network (VLAN).
VTP Mode
Dalam salah satu sumber yang saya
dapatkan, jika kita ingin membuat/menambahkan switch menjadi bagian dari
suatu VTP management domain, setiap switch harus dikonfigurasi dalam
satu dari tiga mode VTP yang dapat digunakan. Mode VTP yang digunakan
pada switch akan menentukan bagaimana switch berinteraksi dengan switch
VTP lainnya dalam management domain tersebut. Mode VTP yang dapat
digunakan pada switch Cisco adalah mode server, mode client, dan mode transparent.
Mode server—
Ini adalah mode default untuk semua switch catalyst, artinya di dalam
satu domain minimal membutuhkan satu VTP server yang bertindak
menyebarkan informasi VLAN keseluruh switch dalam satu domain, dan
menyimpan informasi tersebut ke dalam NVRAM. VTP server mempunyai
kontrol penuh atas pembuatan VLAN atau pengubahan domain mereka. Semua
informasi VTP disebarkan ke switch lainnya yang terdapat dalam domain
tersebut, sementara semua informasi VTP yang diterima disinkronisasikan
dengan switch lain. Secara default, switch berada dalam mode VTP server.
Perlu dicatat bahwa setiap VTP domain paling sedikit harus mempunyai
satu server sehingga VLAN dapat dibuat, dimodifikasi, atau dihapus, dan
juga agar informasi VLAN dapat disebarkan.
Mode client—VTP
client tidak memperbolehkan administrator untuk membuat, mengubah, atau
menghapus VLAN manapun. Pada waktu menggunakan mode client mereka
mendengarkan penyebaran VTP dari switch yang lain dan kemudian
memodifkasi konfigurasi VLAN mereka. Oleh karena itu, ini merupakan mode
mendengar yang pasif. Informasi VTP yang diterima diteruskan ke switch
tetangganya dalam domain tersebut.
Mode transparent—switch
dalam mode transparent tidak berpartisipasi dalam VTP. Pada waktu dalam
mode transparent, switch tidak menyebarkan konfigurasi VLAN-nya
sendiri, dan switch tidak mensinkronisasi database VLAN-nya dengan
advertisement yang diterima. Pada waktu VLAN ditambah, dihapus, atau
diubah pada switch yang berjalan dalam mode transparent, perubahan
tersebut hanya bersifat lokal ke switch itu sendiri, dan tidak
disebarkan ke swith lainnya dalam domain tersebut.
Implementasi VTP
Sebagai contoh implementasi berdasarkan
mode VTP tadi, jika kita mengelola 20 switch Cisco pada jaringan, kita
dapat mengonfigurasi mereka dalam VTP domain yang sama. Walaupun setiap
switch secara teori dapat berada dalam mode default (mode server), akan lebih mudah jika hanya satu switch saja yang dalam mode itu dan kemudian mengonfigurasi sisanya dakan mode client. Dengan
kata lain, saat salah satu switch merubah konfigurasi VLAN nya,
menambah, mengedit, atau menghapus salah satu VLAN, VTP akan membuat
switch-switch yang lain melakukan sinkronisasi pada VLAN konfigurasinya.
Tapi jika kita perlu switch yang berdiri sendiri, tanpa harus ikut
melakukan sinkronisasi, kita dapat menggunakan switch mode transparent.
Yup, simple kan kawan..?
All About Networking Cisco Part 2 || VLAN dan VTP
Tag :
COMPUTER NETWORK
Read Post : All About Networking Cisco Part 2 || VLAN dan VTPMinggu, 03 April 2016
Author : Unknown
Comments : 0
Tag :
COMPUTER NETWORK
Read Post : All About Networking Cisco Part 2 || VLAN dan VTPMinggu, 03 April 2016
Converged Network
Converged Network adalah menyatunya jaringan dengan beberapa kategori aplikasi yang berbeda didalamnya. Jenis aplikasi seperti data, voice, system network architecture (SNA) dan video akan dibungkus dalam satu kesatuan jejaring yang sama.
HIRARKI JARINGAN
WAN (Wide Area Network) merupakan system jaringan yang menghubungkan jaringan antar LAN dengan jaringan internet atau jaringan computer yang berskala luas yang menggunakan fasilitas dengan menyewa dari service provider.
HIRARKI WAN
Model jaringan secara hirarkis berguna sebagai suatu cara untuk mendesain infrastruktur jaringan yang dapat diandalkan. Model ini menyediakan cara pandang yang bervariasi mengenai sebuah network, sehingga mempermudah kita dalam mendesain dan membangun jaringan yang terskala. Model jaringan hirarkis terbagi menjadi tiga layer, yaitu Core Layer, Distribution Layer dan Access Layer
Core Layer
Core layer memberikan struktur transportasi yang optimal dan dapat diandalkan dalam meneruskan traffic pada kecepatan yang sangat tinggi. Dengan kata lain, core layer menswitch paket data dengan secepat mungkin. Peralatan pada core layer jangan diberi beban dalam bentuk proses apapun yang dapat menganggu kecepatan switch paket data dalam kecepatan tinggi, seperti access-list checking, data encryption, address transation. Core layer dikenal sebagai backbone antar jaringan yang saling terkoneksi.
Tugas core layer :
- melakukan design jaringan dengan keandalan yang tinggi
- melakukan desain untuk kecepatan dan latency yang rendah
Fungsi dari layer ini adalah :
- mengatur traffic [ traffic switching ] ,
- mengatur kapasitas traffic dan mengirim traffic dengan cepat dan handal.
Device yang digunakan pada layer ini adalah:
- Mesin core.vad.id,BSD Minded dipadukan dengan cisco catalyst L3.
- Router
- Multiplexer
- PBX
Biasanya perangkat pada layer ini menangani jalur backbone utama ke ISP dan jalur internet.
Distribution Layer
Distribution layer terletak diantara access layer dan core layer dan membantu membedakan core jaringan inti dengan jaringan-jaringan yang lain. Tujuannya untuk memberikan batasan definisi dalam daftar akses dan filter lainnya untuk menuju ke jaringan inti. Maka dari itu, layer ini mendefinisikan aturan-aturan untuk jaringan, seperti routing updates, route summaries, VLAN traffic, dan address aggregation.
Fungsi dari distribution layer yaitu :
- Routing (dalam satu autonomous system)
- Filtering (dalam satu autonomous system)
- Service handling
- Mengendalikan konektivitas /policy
- QOS
Tugas dari distribution layer yaitu routing antar layer atau antar subnet VLAN di Access Layer.
Perangkat distribution layer :
- Cisco Catalyst 6509
- Nexus 7000
- ASA 5500
- Switch layer 3
- Firewall
- Router LAN
- Bridge
- Brouter
- VPN Access Router
- Cisco Catalyst 6009 Layer 2 Core.
Access Layer
Access layer menyuplai trafik ke jaringan dan melakukan network entry control. Para pengguna mengakses jaringan melalui access layer. Access layer berlaku layaknya “pintu masuk” menuju sebuah jaringan. Access layer juga dapat melakukan daftar akses yang didesain untuk mencegah pengguna tak sah untuk dapat masuk. Access layer juga dapat memberi akses situs jarak jauh kepada jaringan melalui teknologi wide-area, seperti frame relay, ISDN, atau leased lines. Layer ini juga mengendalikan akses pengguna dengan workgroup ke sumber daya Internetwork.Fungsi layer ini melakukan share bandwith,switched bandwith , MAC Layer Filtering , dan Micro segmentation [NAT/subneting]. Device yang digunakan adalah
- Cisco 1900 series integrated services router
- Cisco 2900 series integrated services router
- Cisco 3900 series integrated services router
- Cisco 800 series routers
All About Networking Cisco Part 1
Tag :
COMPUTER NETWORK
Read Post : All About Networking Cisco Part 1Jumat, 11 Maret 2016
Author : Unknown
Comments : 0
Tag :
COMPUTER NETWORK
Read Post : All About Networking Cisco Part 1Jumat, 11 Maret 2016